Jumat, 20 Mei 2016

Global Warming dan Kemarau Panjang

   What's up ya?

Oke guys, sebelumnya saya mau nanya nih *monggo*

   Pernah ga kita kepikiran kenapa global warming menyebabkan jarang hujan sehingga musim kemarau menjadi lebih lama dari siklus biasanya??
bukannya kalo panas berarti kan banyak terjadi penguapan dan itu juga berarti banyak kandungan uap air di udara, harusnya kan dengan banyaknya uap air di udara makina sering ujannya???

   Yup itu merupakan pemikiran yang sangat mendasar, dan banyak sekali ditanyakan sama teman-temanku di dunia nyata maupun dunia ghaib *dunia maya maksude*

   Untuk menjelaskan itu semua harus dimulai dulu dari proses terjadinya hujan atau siklus hidrologi. untuk anak-anak SMA pasti udah tau dong dengan siklus hidrology??
tapi kalo kurang jelas juga nih perhatikan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya:


   Sebenarnya dari gambar itu sudah bisa menjawab pertanyaan di atas tadi, tapi akan tetap saya coba jelaskan dengan bahasa yang bisa saya ungkapkan jadi kalo nanti masih kurang jelas juga bisa ditanyakan melalui comment di bawah, heheheheuu...


   Coba deh perhatikan gambarnya, setelah proses evaporasi, transpirasi maupun evapotranspirasi, air membutuhkan suhu rendah agar bisa melanjutkan proses condensasi (pembentukan awan). Nah disini masalahnya, ketika global warming suhu rendah yang dibutuhkan untuk proses kondensasi tidak ada sehingga tidak ada awan yang terbentun. Dari situlah kenapa saat global warming meski terjadi banyak penguapan tapi jarang sekali terjadi hujan.


   Oleh karena itu, ayo guys kita mulai dari kita untuk ikut menyelamatkan bumi kita #SaveOurEarth
Dan begitulah penjelasan dari saya semoga dapat mencerahkan ketidaktahuan pemirsa semua, Amiin
tapi kalo masi kurang jelas juga bisa kok ditanyakan langsung ke saya dengan cara comment di bawah sini....