Minggu, 22 Mei 2016

Proses terjadinya Aurora

what's up ya??

Apa sih yang kalian pikirkan kalo dengerin orang bilang aurora??
    fenomena alam??
     pemandangan menarik dan langka??
        ambil gadget??
         saatnya untuk selfie??

Oke itu semua terserah anda jika kalian semua punya kesempatan untuk berjalan-jalan ke daerah kutub. Tapi yang jelas adalah......

 Aurora yaitu fenomena angkasa atau atmosfer dimana terdapat pancaran cahaya warna-warni yang membentuk gugusan warna yang sangat indah.

Aurora Borealis adalah aurora yang terjadi di kutub utara dan ini yang paling banyak di dokumentasikan, sementara Aurora Australis adalah aurora yang terjadi di kutub selatan.

  Jika anda berkeinginan wisata untuk menyaksikan aurora secara langsung lebih baik anda berangkat pada bulan-bulan antara agustus sampai april dan destinasi negara yang bisa dijadikan tujuan adalah:
 1. Alaska














 2. Kanada
















 3. Finlandia
















4. Norwegia

















 5. Islandia

Pertanyaanya, Kenapa aurora hanya terjadi di daerah kutub bumi saja sedang di khatulistiwa tidak terjadi fenomena tersebut???
Jawabanya adalah karena Aurora terbentuk akibat tumbukan angin surya dan partikel padat di atmosfer, sementara partikel padat atmosfer terkonsentrasi pada daerah kutub dan tidak di daerah khatulistiwa itulah kenapa aurora hanya terjadi di daerah kutub.

Jumat, 20 Mei 2016

Global Warming dan Kemarau Panjang

   What's up ya?

Oke guys, sebelumnya saya mau nanya nih *monggo*

   Pernah ga kita kepikiran kenapa global warming menyebabkan jarang hujan sehingga musim kemarau menjadi lebih lama dari siklus biasanya??
bukannya kalo panas berarti kan banyak terjadi penguapan dan itu juga berarti banyak kandungan uap air di udara, harusnya kan dengan banyaknya uap air di udara makina sering ujannya???

   Yup itu merupakan pemikiran yang sangat mendasar, dan banyak sekali ditanyakan sama teman-temanku di dunia nyata maupun dunia ghaib *dunia maya maksude*

   Untuk menjelaskan itu semua harus dimulai dulu dari proses terjadinya hujan atau siklus hidrologi. untuk anak-anak SMA pasti udah tau dong dengan siklus hidrology??
tapi kalo kurang jelas juga nih perhatikan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya:


   Sebenarnya dari gambar itu sudah bisa menjawab pertanyaan di atas tadi, tapi akan tetap saya coba jelaskan dengan bahasa yang bisa saya ungkapkan jadi kalo nanti masih kurang jelas juga bisa ditanyakan melalui comment di bawah, heheheheuu...


   Coba deh perhatikan gambarnya, setelah proses evaporasi, transpirasi maupun evapotranspirasi, air membutuhkan suhu rendah agar bisa melanjutkan proses condensasi (pembentukan awan). Nah disini masalahnya, ketika global warming suhu rendah yang dibutuhkan untuk proses kondensasi tidak ada sehingga tidak ada awan yang terbentun. Dari situlah kenapa saat global warming meski terjadi banyak penguapan tapi jarang sekali terjadi hujan.


   Oleh karena itu, ayo guys kita mulai dari kita untuk ikut menyelamatkan bumi kita #SaveOurEarth
Dan begitulah penjelasan dari saya semoga dapat mencerahkan ketidaktahuan pemirsa semua, Amiin
tapi kalo masi kurang jelas juga bisa kok ditanyakan langsung ke saya dengan cara comment di bawah sini....

Jumat, 13 Mei 2016

Batuan Metamorf (Metamorphyic Rocks)

What's up ya??

   Postingan kali ini masih tentang batuan, dan kali ini saatnya untuk membahas tentang batuan metamorf. Seperti biasa kita perlu membahas dari yang paling sederhana yaitu dari pengertiannya dulu, oke langsung aja...


A. Pengertian Batuan Metamorf
   Metamorf berasal dari kata Meta dan Morphy, Meta adalah lain sedangkan Morphy itu bentuk, jadi metamorphyic adalah batuan yang telah berubah susunan mineralnya.


B. Jenis Batuan Metamorf

    1. Metamorfosa Thermal (metamorfik sentuh) ---> temperatur menjadi faktor utama dibandingkan tekanan.
  • Pyrometamorfosa: temperatur sangat tinggi
  • Pneumatolisa: gas dari magama yang baru naik mampu mengubah batuan yang disentuhnya
     2. Metamorfosa Dynamo (Regional Metamorphyic) ---> tekanan menjadi faktor penentu utama, yang umumnya berarah, dan terdapat di bagian atas kerak bumi.


C. Daerah Metamorfosa Regional

      1. Epi-zone: ditandai adanya serpih, phyllite, dan gneiss yang kaya mineral ALBIT.

      2. Meso-zone: umumnya terdapat skiss dan gneiss dari aluminium dan silisium dan skiss-skiss mika seperti: Biotit dan Muskovit. 
Mineral khas di daerah meso-zone adalah: Granit, Staurolit, dan Kyanit.
Temperatur memegang peranan penting dalam meso-zone.

      3. Kata-zone: Memiliki temperatur dan tekanan sangat tinggi.
   Tekanan ---> hidrostatis ---> terjadi rekristalisasi menyeluruh dengan schistositet tidak nyata.
Contoh batuan: Granit, Eklogit, dan Augen Gneiss.

   Gneiss ---> Schist ---> Mineral Feldspar (Migmatit)
Migmatit = Gneiss + magma ganit


D. Tekstur Batuan Metamorf

  1. Kristaloblastik: Terbentuk kristal yang bagus saat rekristalisasi
  2. Xenoblastik: terbentuk kristal-kristal yang sangat halus
  3. Granoblastik: Terbentuk Kristal-kristal yang halus
  4. Idioblastik: terbentuk kristal-kristal besar dan matrik

E. Struktur Batuan Metamorf

  1. foliasi: tersusun atas lapisan-lapisan tipis mineral, dapat berupa mineral kasar atau sangat halus. Contohnya: Slate, Schist, Gneiss, Magmatit
  2. Non-Foliasi: tersusun oleh mineral-mineral yang tidak mempunyai arah tertentu. Contohnya: Naculose, Hronfelsik, dan Granule.

F. Ciri-ciri Batuan Metamorf

  1. Tekstur: kristalin, dengan bentuk sisik, batang, atau lembaran
  2. Struktur: Foliasi, non foliasi, masif
  3. Mineral karakteristik: kuarsa, feldspar, mika, amfibol, piroksin, kalsit, dolomit, turmalit, dan magnetit.
  4. MIneral indikator: klorit, serpentin, granat, staurolit, epidot, kyanit, talk, grafit, analusit, silimenit, glaukopan, kardierit, walastonit, tremilit, dan antrofilit.
  5. Umumnya mineral berat dan masif
  6. Tidak ada fosil, kalau pun ada sulit dikenali lagi
  7. Banyak dijumpai sebagai inti pegunungan lipatan, ada batuan sedimen, dan zona kontak dengan intrusi.

G. Pemanfaatan Batuan Metamorf

  1. Phyllite: digunakan untuk bahan bangunan, sumber unsur hara dan bahan tambang. Tapi di Indonesia keterdapatannya belum banyak dilaporkan.
  2. Mika Schist: digunakan untuk sumber unsur hara K. Di Indonesia banyak di jumpai pada pulau-pulau berumur geologi tua.
  3. Gneiss: untuk bahan bangunan. Di Indonesia jarang di jumpai.
  4. Amphibol: untuk bahan bangunan, sumber unsur hara K, Ca, dan Mg. Di Indonesia banyak dijumpai di Sulawesi.
  5. Marmer: digunakan untuk bahan bangunan. Di Indonesia banyak dijumpai di pegunungan kapur di Tulungagung, Blitar, Malang Selatan, padalarang, dll

Selasa, 10 Mei 2016

Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Ok guys what's up ya??

   Saya nulis ini postingan sambil dengerin lagu kimi no koe dari ai kawashima, walaupun saya gak lagi galau tapi suka aja sama lirik dan lagunya. Kalau gak percaya coba aja dengerin di kutub, eh youtube ding :P

Let's goin' in.... sebenarnya apa sih batuan sedimen itu??? *tuing tuing tuing* sumpah aku aja pusing bikin kata-katanya.

A. Pengertian Batuan Sedimen
   Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat pengendapan bahan rombakan batuan hasil denudasi-desintegrasi-reaksi kimia-ataupun hasil kegiatan organisme, yang mengalami sementasi, kompaksi, atau lithifikasi.


B. Klasifikasi Batuan Sedimen

   1. Berdasarkan cara terjadinya

a. Sedimen Mekanis
   Terbentuk sebagai hasil hancuran batuan yang lebih tua, tererosi dan terendapkan sehingga menjadi keras oleh sebab tertentu, seperti: tekanan atau pengikatan oleh asam kiesel, kapur, besi, atau yang lainnya.
contohnya:
  • Berbutir kasar -----> Conglomerat dan Breccia
  • Berbutir sedang ----> Sandstone
  • Berbutir Halus -----> Claystone
b. Sedimen Vulkanis
   Terbentuk dari produk letusan gunung berapi, berupa: abu vulkanik, pasir vulkanik, bom, dan lapilli.
  • Bom: pecahan lava yang terlempar ke atas dan jatuh berukuran besar, berbentuk relatif membulat.
  • Lapilli: kerak lava yang terlempar dan jatuh seukuran biji kacang tanah.
  • Abu vulkanik: bahan berupa glass yang berukuran sangat halus dan mengandung banyak mineral, contohnya: tuff.
c. Sedimen Khemis
   Terbentuk akibat kristalisasi larutan atau pengendapan bahan-bahan kolodial.
Contohnya: gypsum, Batugaram, SiO2 (batu api, opal, hoorsteen), dan carbonate

d. Sedimen Organis
   Terbentuk akibat pengendapan dari tumbuh-tumbuhan atau hewan, dapat berupa bahan anorganik (batugamping), maupun bahan organik (batubara dan minyak bumi).

   2. Berdasarkan Genesis 

a. Sedimen Klastis (Exogenic Sediment)
   Terbentuk akibat pengendapan kembali detritus atau pecahan-pecahan batuan asal, dapat berupa batuan beku, sedimen, atau metamorf.

b. Sedimen Non Klastis (Endogenic Sediment)
   Terbentuk bagai hasil reaksi kimia (presipitasi, segregasi, dan metamorfisma), atau akibat hasil kegiatan organisme.


C. Lingkungan Mineral Sedimen
  1. Resistat: mineral tahan lapuk (kuarsa)
  2. Hydrolisat: berbeda komposisi kimia dan mineralogi
  3. Oxidat: besi dan mangan oksida
  4. Reduzat:  sedimentasi sulfida (sulfur, siderit)
  5. Presipitat: dolomit, calsit
  6. Evaporit: CaSO4, NaCl, MgCl, KCl

Sabtu, 07 Mei 2016

Batuan Beku (Igneous Rock)

Hi what's up??
itulah dia sapaan khas dari saya, hahaha....

   oke kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis batuan yaitu batuan beku atau igneous rock.
Pertanyaan mendasarnya adalah apa sih batuan itu?? bagaimana terbentuknya?? apa manfaatnya?? dimana lokasi terbentuknya?? dan apa-apa yang lainnya....


A. PENGERTIAN DAN PROSES TERJADINYA BATUAN BEKU

   Batuan itu sendiri adalah material alam yang tersusun dari agregat mineral baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang merupakan penyusun utama kerak bumi serta terbentuk sebagai hasil proses alam.
Batuan beku terbentuk akibat dari kristalisasi magma, dimulai dari fase cair (melt) ---> fase padat ---> menghasilkan kristal-kristal mineral primer atau gelas.


   Waktu dan energi kristalisasi pada proses pembekuan akan mempengaruhi tekstur maupun struktur batuan beku. Jika pendinginan berlangsung secara cepat maka kristal tidak sempat terbentuk dan cairan magma akan membeku menjadi gelas. Sementara apabila energi dan waktu pembentukan kristal cukup maka akan terbentuk kristal ukuran besar.


B. TEKSTUR BATUAN BEKU

   1. Tekstur Faneritis
Yaitu batuan beku dalam (intrusif/plutonik) dimana proses pendinginannya lambat sehingga ukuran kristalnya besar.
 
   2. Tekstur Porfir
Yaitu batuan beku Gang (hypo abisik) dimana proses pendinginan agak cepat sehingga membentuk kristal halus yang bercampur kristal kasar *mungkin boleh dibilang sedang kali ya* tapi maksudnya adalah kristal mineralnya yang berukuran kasar (fenokrist) pada massa dasar (Groundmass) yang halus.
   Batuan porfir terbentuk ketika mineral tertentu mulai mengkristal dan berkembang menjadi besar sebelum mineral lainnya mengkristal.

   3. Tekstur Afanitis 
Yaitu batuan beku luar (ekstrusif/vulkanik) dimana proses pendinginannya berlangsung dalam waktu yang cepat sehingga umumnya kristal yang terbentuk halus bahkan kadang sulit dilihat dengan mata telanjang.

Ukuran kristal:
  • <1 :="" halus="" li="" mm="" nbsp="">
  • 1-5 mm  : sedang
  • >5 mm   : kasar


C. STRUKTUR BATUAN BEKU
    Struktur batuan adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang berbeda.

a. Struktur Holohyalin (amorf/gelas) : terbentuk di luar atau batuan beku luar
b. Struktur Porfir (fenokrist sebagai mineral utamanya): terbentuk di celah-celah atau batuan beku gang
c. Struktur Holokristalin: batuan beku yang terbentuk atas mineral dengan kristal sempurna atau seluruhnya    berupa kristalin atau batuan beku dalam

Struktur batuan beku yang sering dijumpai:
  1. Masif: jika batuan pejal tanpa retakan atau lubang gas
  2. Skoria: jika lubang gas yang terbentuk tidak saling berhubungan
  3. Vesikuler: jika terdapat lubang gas
  4. Pumice: jika lubang gas yang terbentuk saling berhubungan, biasanya dari lava yang kaya akan silikat
  5. Aliran: jika ada kenampakan aliran pada orientasi lubang gas
  6. Amigdaloidal: jika lubang gas terisi oleh mineral sekunder

Selasa, 03 Mei 2016

Matahari dan Bagian-bagiannya (Solar Structure)

what's up guys??
aku nulis postingan ini sambil nonton champion league lho....
   siapa???  
Aku lah
   yang nanya.....



 Oke langsung pada intinya saja..
guys kalian tau gak, ahh kalian gak tau sih.... matahari itu yah sebenarnya juga sebuah bintang hlo..
What???? iya bintang. yang membedakan dengan bintang-bintang lainnya adalah jaraknya yang tidak terlalu jauh dari bumi sebagai benda langit. Oleh karena itu, pancaran sinar matahari sampai ke bumi dan menjadi sumber enerrgi bagi kehidupan di Bumi. Bagian-bagian matahari secara umum dapat dikelompokan sebaagaai berikut:

  1.    Angkasa Matahari 
a. Fotosfer
adalah bagain matahari yang paling mudah kelihatan dari bumi. bagian ini mempunyai temperature sekitar 60000 C yang didominasi oleh unsur hidrogen dan helium

b. Kromosfer
adalah lapisan tipis yang akan jelas terlihat ketika terjadi gerhana matahari total, tebalnya hanya antara 2000-3000 km.

corona matahari
c. Corona
merupakan lapisan terluar dari matahari dan hanya bisa diamati ketika terjadi  gerhana matahari total karena kecerlangannya lebih rendah dibandingkan fotosfer.


      2. Permukaan Matahari dan Gejalanya
a. Granulasi
adalah daerah terang yang dikelilingi daerah gelap di permukaan matahari.

b. Sunspot
merupakan bercak gelap di permukaan matahari yang jumlahnya selalu berubah setiap rata-rata 10,5 tahun.


Sunspot

c. Rotasi Matahari
pertama diamati oleh Galileo Galilei. rotasi matahari berkaitan dengan kemunculan sunspot karena adanya rotasi diferensial yang dibarengi aktivitas magnetik matahari.

d. Flare
adalah peningkatan intensitas pancaran matahari dan ini bisa mempengaruhi jaringan komunikasi di bumi.
solar flare













e. Prominensa
atau lidah api matahari menunjukan adanya kegiatan magnetik matahari.
Prominences

f. Plage dan Faculae
plage berada di sekitar sunspot yang kadang memancarkan cahaya yang disebut falculae (obor kecil).

g. Spiculae
adalah semburan lidah api kecil di daerah perbatasan kromosfer.

    







  3. Bagian dalam Matahari

a. Inti Matahari
tempat terjadinya reaksi fusi matahari.

b. Bagian Radiaktif
tempat dimana energi matahari dihantarkan melalui radiasi.

c. Bagian Konvektif
tempat dimana energi matahari dihantarkan secara konveksidan ini sangat jelas efeknya pada granulasi matahari.




Sumber Gambar: http://www.thesuntoday.org/the-sun/
                           http://umbra.nascom.nasa.gov/index.html/